Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 03:58:13【Tempat Makan】018 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(36948)
Artikel Terkait
- 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
- Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam
- Ahli ingatkan kadar lemak visceral tinggi bisa sebabkan sakit jantung
- Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur
- Feature: Banyak pegawai federal AS andalkan bantuan pangan
- Rutan Cipinang
- Kapolri resmikan 32 SPPG di Jateng dalam rangka dukung program MBG
- Menemukan Shanghai tempo dulu di Jakarta Pusat
- Airlangga yakin eksyar RI segera capai peringkat pertama secara global
- Pembuat film "Pengin Hijrah" dipuji promosikan wisata Uzbekistan
Resep Populer
Rekomendasi

Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda

Hari Pangan Sedunia: Ini tema dan acara Forum Pangan Dunia tahun 2025

Kemendag buka akses ekspor kuliner Indonesia ke lima negara

FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI

Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China

Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas

84 ribu siswa di Tangsel terima manfaat program MBG

Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat